Langsung ke konten utama

Unggulan

Nyaman Itu Butuh Proses

Foto Ilustrasi               Tidak semua hal yang dilakukan seseorang langsung merasakan hal nyaman, semua butuh proses, tidak instan begitu saja.  Seperti Syifa Rizki Fauziah, mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknik Grafika Penerbitan program studi Penerbitan .            Sejak SMP ia tertarik   dengan jurusan yang berkaitan dengan bidang bahasa,  seperti bahasa Inggris dan Korea.   Syifa sempat mencoba ujian masuk kuliah di berbagai perguruan tinggi namun tidak lolos, ia pun sempat daftar di jurusan managemen namun sama halnya. Sampai pada akhirnya ia mencoba tes di Politeknik Negeri Jakarta.            Awalnya ia sempat bingung untuk memilih jurusan namun pada akhirnya ia memilih jurusan Jurnalistik dan lolos melanjutkan pendidikan kuliahnya di PNJ. Uniknya, ia mengambil jurnalistik karena keinginan seorang nenek yang disayanginya, yaitu ingin memiliki cucu yang bisa membawakan berita di televisi.  Pilihan Syifa yang mengikuti keinginan neneknya merupakan sebuah p

Tetap Mengaji Walaupun Pola Hidup Makin Modern



Pengajian dalam bahasa Arab disebut At-ta’llimu asal kata ta’allama yata’allamu ta’liiman yang artinya belajar, pengertian dari makna pengajian atau ta’liim mempunyai nilai ibadah tersendiri, hadir dalam belajar ilmu agama bersama seorang Aalim atau orang yang berilmu merupakan bentuk ibadah yang wajib setiap muslim.
Dalam pengajian terdapat manfaat yang begitu besar positifnya, salah satunya dapat mengubah dari salah satu orang yang biasa berbuat negatif dengan memanfaatkannya menjadi positif. Hal seperti ini pada masyarakat muslim pada umumnya dapat memanfatkan pengajian untuk merubah diri atau memperbaiki diri dari perbuatan yang keji dan mungkar.
Pola perilaku masyarakat modern saat inilah yang selalu membuat rutinitas mengaji mulai luntur. Namun disamping pola hidup modern, remaja Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor tidak ingin membuat hal itu untuk membuat malas untuk pergi datang ke masjid untuk menghadiri dengan rutin pengajian Remaja Masjid Jihadul Akbar (RISMA) Pondok Rajeg. Pengajian remaja ini sudah dibuat cukup lama yaitu sejak tahun 2011.
Pengajian yang selalu dilakukan setiap Sabtu malam membuat para remaja islam daerah Pondok Rajeg bisa menghadiri acara rutin tersebut, karena tidak dilakukan pada kegiatan jam kerja sehingga remaja Pondok Rajeg bisa mendatanginya setelah pulang kerja, sekolah, ataupun kuliah karena dilakukannya malam setelah sholat Isya.Walaupun pola hidup makin modern remaja islam Pondok Rajeg ini tetap selalu melakukan hal positif yaitu mengaji dalam kegiatan rutin RISMAJA ini.
Pondok Rajeg memang masih lekat dengan hal yang menyangkut budaya islam, maka dari itu inisiatif dari warga Pondok Rajeg untuk mengadakan pengajian semacam RISMAJA ini, selain untuk sekedar mendapat ilmu juga dapat mempererat tali silaturahmi sesame umat muslim warga sekitar Pondok Rajeg. Fikri, salah satu remaja masjid Jihadul Akbar menyatakan bahwa hal ini patut dicontoh untuk remaja lainnya agar tidak meninggalkan kewajiban umat muslim yaitu megaji, mendengar ceramah agama hanya karena pola hidup modern.
“Pengajian Remaja ini kalau bisa harus selalu diadakan disetiap masing-masing daerah, ya untuk remaja sekarag yang tidak harus selalu meninggalkan hal kecil yang besar manfaatnya seperti pengajian remaja ini, selain menumbuhkan hal positif seperti mengaji, mendengar ceramah agama, sekaligus bisa mempererat tali silaturahmi, walaupun saya hidup dengan pola yang modern, tapi dengan adanya Pengajian Remaja di Pondok Rajeg membuat saya selalu mendapat ilmu dan wawasan tentang agama, jadi hidup pola modern, tapi selalu menyesuaikan hidup sederhana tapi besar manfaatnya, seperti mengikuti pengajian ini.”
            Pengajian RISMAJA tidak selalu kegiatannya hanya mengaji saja, justru pengajian ini lebih seperti Maulid Nabi, ataupun Isra Mi’raj, dalam RISMAJA ada banyak rangkaian acara demi acara seperti shalawatan disertakan dengan alunan musik hadroh yang selalu dibawakan ketika jamaan remaja belum hadir semua di masjid, adapun pembacaan ahli kubur untuk mendoakan keluarga yang sudah wafat, pembacaan shalawat nabi, ceramah agama, pembacaan ayat suci Al-Quran, dan penutup yang disertakan doa. Jadi jika menghadiri budaya Pondok Rajeg yaitu pengajian remaja ini akan mendapat banyak ilmu dan wawasan agama yang bermanfaat. Selain itu juga agar merubah kebiasaan malas ataupun buruk kita hilang dengan hal yang positif seperti pengajian ini.
“Semoga majelis pengajian ini selalu bermanfaat untuk kita umat muslim Pondok Rajeg dan sekitarnya, sebagaimana Hadits Riwayat Muslim :Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.” Ucap Didi Ardila, ketua pengajian Remaja Islam Pondok Rajeg.
Ustaz Ali, salah  satu penceramah agama yang selalu menghadiri RISMAJA ini pun senang dengan adanya majelis pengajian remaja yang dilakukan secara rutin,“Hal ini merupakan nilai positif bagi anak muda Pondok Rajeg dengan selalu mengadakan hal yang bermanfaat, sebagaimana sesuai hadits Abu Hurrairah :Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis dzikir.
Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat dzikir maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.”
            Budaya RISMAJA Pondok Rajeg ini patutlah dicontoh untuk anak muda pola hidup modern, Untuk Anda remaja islam, kapan lagi kita membiasakan diri untuk mendatangi majelis remaja yang dimana ini hal yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri ini? Mulailah inisiatif dari diri Anda untuk selalu menjadi generasi penerus masa depan negeri yang berilmu dan berwawasan sehingga bermanfaat bagi Anda. Karena kebaikan timbul dari diri sendiri bukan dari oran lain.

Tulisan artikel populer ini pernah dimuat di portal berita online Bogor News

Komentar

  1. Bener banget si kebaikan atau keburukan ya munculnya dari diri sendiri sebenernya sesuai niatnya masing masing mau berlaku kaya apa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer