Foto Oleh : Dixy Hartanto
Feature Olah Fakta
Penulis
: Dixy Hartanto
Pasar tradisional Pucung berada di wilayah Kali Mulya
kelurahan Jati mulya, Depok.
Tak asing bagi warga Kali Mulya, Depok
melihat suasana pasar yang setiap paginya selalu ramai penjual maupun pembeli,
karena Pasar Pucung berada tepat di wilayah pertigaan jalan yang ramai berlalu
lalang kendaraan, pertigaan tersebut yaitu Pertemuan
jalan menuju ke Pemda, yang merupakan jalan menuju perkantoran Pemda Depok, Pertigaan Jalan Kota Kembang yang merupakan jalan
menuju perkantoran Pemerintahan Kota Depok, Pertigaan Jalan Cilodong merupakan jalan menuju Jalan Raya Bogor,
dan Pertigaan Jalan Cilangkap menuju Jalan Raya
Bogor Cilangkap. Bagaimana tidak ramai kalau setiap masyarakat yang pergi
kesana kemari melewati pasar pucung ini?
Beroperasi di pagi hari, bukannya
sepi, yang ada semakin pagi sebelum matahari terbit pun pembeli sudah banyak
menghampiri Pasar Pucung ini untuk membeli kebutuhan keluarganya. Mulai dari kebutuhan
pokok makanan, pakaian, hingga berbagai keperluan alat rumah tangga.
Di pagi buta waktu itu, aku diajak Ibuku untuk
mengantarkannya ke Pasar Pucung, karena kebetulan rumahku sedang ada perbaikan
dan Ibu ingin membeli makanan ringan seperti gorengan, kue, dan kopi sachetan
untuk diberikan kepada pekerja yang ada di rumah. Betapa malasnya aku kala itu
karena diajak ketika usai azan subuh, karena aku mengira mana ada orang
berangkat ke pasar jam 5 pagi? matahari aja belum menampakan cahanya, paling
orang masih pada tidur. Namun, dugaanku salah besar ketika aku berangkat jam 5
pagi bersama ibuku di sekitar jalan masuk ke Pasar Pucung sudah ramai penjual
yang mengangkut sayurannya dari mobil pick-up, ataupun motor. Banyak juga
pembeli yang berdatangan menyerbu sayuran yang masih segar untuk dikonsumsi di
rumahnya. Jujur aku baru pertama kali pergi ke pasar ketika jam 5 pagi, malah
Ibuku berkata “Sebelum azan subuh, jam 4 aja pasar udah buka Dik banyak penjual
yang menyiapkan dagangannya”. Sungguh terkejut aku mendengar ucapan Ibu kalau
jam 4 saja sudah banyak orang di pasar, aku jam segitu biasanya masih tertidur
pulas di kasurku.
Sesampai disana, Aku dan Ibuku pergi ke dalam pasar
untuk mencari sayuran,buah-buahan, dan kebutuhan lain yang mau Ibuku beli pada
hari itu. disana kami bertemu banyak penjual dan pembeli yang menjual
segala aneka barang dagangannya. Aku hanya menunggu dengan santai Ibuku
selesai membeli, lalu jalan mencari sesuatu yang ingin Ibu beeli lagi dari
tempat ke tempat yang cukup lumayan jauh. aku yang terlalu berdiri di tengah
keramaian pasar sambil santai bermain telepon genggam mengakibatkan teguran
datang dari seorang Ibu yang terburu-buru melewati jalan yang saya halangi “Mas
minggir dong, main HP di tengah jalan, emang ini pasar nenek moyang mas”Dengan
tutur emosi yang keluar dari perkataan sang Ibu itu kepadaku. Mendengar kata
itu membuat aku merasa sedikit kesal namun bercampur malu, karena memang
salahku juga berada di tengah jalan bersantai bermain telepon genggamku, karena
terlalu terbiasa melakukan hal itu layaknya seperti di mall. Untung saja Ibuku
sedang sibuk tawar-menawar dengan pembeli sehingga kejadian memalukan ini tidak
dilihat oleh Ibuku.
walaupun keadaan
dispasar itu tidak bersih, tetapi para pedagang sangat menikmati hal tersebut,
mereka tetap bersyukur dan tidak pernah mengeluh akan hal itu, mereka terus
berusaha menjual barang dagangan mereka agar mendapatkan keuntungan dan
memberikan hasil nya kepada keluarga mereka berupa nafkah, disitulah letak
kebahagiaan mereka Sedangkan letak kebahagiaan Aku bisa tau aktivitas
keseharian di pasar seperti apa, seperti tawar menawar, berkeliling pasar
mencari kebutuhan yang ingin dibeli tanpa beristirahat duduk santai, dan
mendapat pelajaran bahwa pasar adalah tempat jual beli yang bersifat
tradisional, jadi jangan samakan pasar dengan mall dan melakukan hal-hal
kebiasaan di mall di pasar, karena itu bukan tempat yang cocok. namanya juga
pasar tradisional, ya suasananya tidak seperti di mall yang ada pendingin ruangan,
mesin ATM, arena permainan, kursi duduk untuk beristirahat, tempat santai nan
nyaman yang bisa melakukan kegiatan apapun
Usai kegiatan di
pasar bersama Ibuku, akupun pulang membawa tentengan sayuran, gorengan, kue dan
kebutuhan lainnya yang Ibu beli dengan bercanda bersama “Sering-sering anterin
Ibu biar tau gimana rasanya jadi Ibu” Ucap Ibuku. “Yah Diki kan Laki Bu”, “Ya
siapa tau kamu nanti jadi Bapak rumah tangga sering ke pasar biar gak kaget
kalo ke pasar” balas Ibuku. “hehe bisa aja Bu nih” ucapku dengan tertawaan kami
berdua, setelah itu Kami pun pulang dengan motor yang aku kendarai.
Ternyata menyenangkan juga ya ke pasar 😊
BalasHapusMantapp dixxx, tuh ingett hati2 maen hape jangan ke tengah2 wkwkw :D
BalasHapusHehe maapkeun terlalu asik main hp nih jadi begini . Jgn dicontoh yaa
HapusMantap dixy, lain kali kalo main handphone jangan ke tengah2
BalasHapusIya mbaa saya merasa bersalah setelah itu haha . Jangan dicontoh ya teman-temqn
HapusLebih asik ke pasar di banding ke mall ..
BalasHapusDi pasar bisa liat kehidupan masing² orang yang sedang mencari kebutuhannya . Sunggu menyenangkan
Hapusmantap dixy Bravooooo....
BalasHapusTerimakasi Lutfhi, sering-sering mampir hehe
HapusMakanya tiati dixx kalo main ke pasar tradisional, musti dijaga banget barang pribadi wkwk
BalasHapusIya nih kak Risda . Jangan selalu bertumpu pada handphone kalau dipasar yang penting . Karena bukan tempat kita untuk menyibukkan diri . Yg lain juga sibuk cari sayuran sana sini jadi harus hati² juga hehe . Jangan dicontoh yaa
HapusCalon ayah harus sering ke pasar juga ya dixxxx, mantappppp
BalasHapusHehe harus dong . Untuk mempersiapkan diri menjadi calon ayah yang baik dan bertanggung jawab untuk keluarga :D
Hapusbelanja kepasar tradisional bener emang paling enak dibandingkan ke mall, yakan? hehe
BalasHapusBisa jadiii kak, karena lebih banyak cerita dan keseruannya juga gakalah sama di mall hehe
HapusKualitas barang gak beda jauh, harga beda jauuuuuhhhh 😂😂😂
BalasHapusbener bangettt kak, yang beda hanya tempatnya saja, kualitas pasti samaaaaa :D
HapusMantap nih pakk siap ke pasar ya nanti
BalasHapusingin menjadi calon bapak yang baik bisa membantu keluarga untuk nanti :D
Hapusgua mah lebih suka kepasar ehehehehhe
BalasHapushashtag #MendingKePasar lebih asik dan punya cerita yang beda pastinya :D
HapusBelanja ke pasar, insyaAllah salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri untuk para pedagang pribumi indonesia itu sendiri. Syukur2 kalau bisa meningkatkan perekonomian pribumi qt.. Walau memang Pasar atau Mall ada plus minus nya.. #numpangcoret
BalasHapusbenar sekali apa yang dikatakan sdr Anggi, semoga saja pemerinta bisa memberi fasilitas yang tak kalah dengan mall dan perekonomian pribumi kita bisa semakin meningkat dari tahun ke tahun:) terima kasih susdah berkunjung ke blog saya. ditunggu tulisan terbaru saya yang semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca:D
Hapuswah masih enak pasar sih kata gua
BalasHapusPastinya dong, banyak keseruan yang gak kalah menarik sama di mall :)
HapusWalaupun di pasar itu panas, tapi gatau kenapa yaaa di pasar tuh lebih keliatan adanya kehidupan. Yagaksiii? :D
BalasHapusPasar lebih merakyat ;) goood
BalasHapusBelanja di pasar itu lebih terjamin mulai dari harganya, barangnya, juga pelayanannya yang lebih akrab dan merakyat
BalasHapus